Mengenal Komunitas Pemuda Tanpa Sampah
Setelah saya membuat postingan tentang mengurangi sampah, saya ingin mengadakan sharing dan diskusi pada postingannya sebelumnya untuk melihat responden warganet / netizen akan adanya komunitas ini, tak kenal maka tak sayang, nah untuk mengenalnya simak postingan berikut ini
A. Selayang Pandang
Seiring dengan bertambahnya kesadaran akan lingkungan, dan peduli lingkungan, maka terbitlah kota tanpa sampah oleh Ign Susiadi Wibowo dan Wilma Chrysanti dari labtanya, dan saya sendiri membuat komunitas pemuda tanpa sampah, dimana komunitas ini terintegrasi dengan program kota tanpa sampah, dimana ada kota tanpa sampah disana pulalah komunitas ini ada.
Saya sendiri mengenal program Kota Tanpa Sampah sejak April 2016, dimana ada silaturahmi / kumpul warga RT di rumah saya, secara kebetulan langsung bertemu dan mas Adi dan mbak Wilma untuk pertama kalinya, awal jumpa kami hanya berbincang-bincang seperti biasanya.
Pada saat festival CaPing (Camar Pinguin) Tanpa Sampah ke dua, Februari 2017 saya melihat ada acara yang muda yang berkarya, sontak saya datang pada hari pertama setelah selesai saya berbicara sejenak dengan mas Adi, dalam hal mengajak pemuda ini, daan ia langsung tertarik dan bertanya bagaimana caranya.
Pada hari kedua, tepatnya minggu depannya kami berdiskusi kembali tentang pemuda ini, saya bilang ke mas Adi, bagaimana kita bikin komunitas, kegiatannya apa aja, gimana, begini, begono, tetek bengek nya saya diskusikan sampai sore.
Akhirnya diskusi tersebut menghasilkan
1. Komunitas ini patut dibentuk
2. Urusan ke tingkat atas di urus mas Adi dan mbak Wilma, urusan ke bawah saya yang ambil
Pada tanggal 18 Maret saya memperkenalkan komunitas ini kepada RW 8 CaPing (Camar Pinguin), Tangsel, RW 2 Pondok Jaya, Tangsel, Kabid kebersihan Kota Tangsel Bpk. Yepi Suherman, RW 3 Cipeucang, Serpong, dan forum-forum, yang hasilnya disambut baik pengurus RW 2 Pondok Jaya dan RW 8 CaPing.
Dasar yang saya terapkan di komunitas ini diambil dari OSIS dan Karang Taruna, dan komunitas ini bersifat regional di tingkat RW
B. Latar Belakang
Melihat kenyataan bahwa semakin kedepan kita akan menghadapi masalah yang rumit, salah satunya adalah masalah sampah.
Dengan terbentuknya kota tanpa sampah dan mewujudkan Indonesia bebas sampah 2020, bukanlah melihat kenyataan yang ada saat ini melainkan masa depan.
Dengan adanya komunitas ini, diharapkan terciptanya generasi muda tanpa sampah dan peduli lingkungan.
C. Visi
Mewujudkan pemuda yang peduli lingkungan
D. Misi
1. Menjadikan pemuda yang hidup tanpa sampah dan peduli lingkungan
2. Menjadi komunitas sebagai wadah aspirasi pemuda terhadap lingkungan
3. Meningkatkan rasa sosialisme para pemuda
4. Menjadi tempat penyaluran bakat dan minat pemuda
E. Tujuan
1. Meningkatkan kepedulian pemuda terhadap tempat tinggalnya
2. Terwujudnya pertumbuhan dan kesadaran sosial setiap generasi muda
3. Termotivasinya setiap generasi muda untuk menjalin toleransi dan perekat persatuan dalam kehidupan
4. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang meningkat bagi generasi muda
5. Menjadikan komunitas sebagai wadah berbagi
F. Syarat Keanggotaan
Keanggotaan bersifat stelsel pasif (otomatis) yakni setiap warga yang berumur 7 - 35 tahun yang berdomisili di lingkungan tersebut
Syarat untuk pengurus
1. Berusia 12 - 32 tahun
2. Memiliki bakat untuk memimpin
3. Memiliki kemauan
4. Mempunyai kemampuan berpikir yang jernih
5. Mengenal wawasan dan kondisi di lingkungannya masing-masing
6. Berdomisili di lingkungan tersebut
G. Kegiatan
1. Edukasi
Dimana para pemuda akan diajarkan bagaimana cara mengolah sampah, menerapkan gaya hidup ramah lingkungan
2. Membuat Karya
Dimana para pemuda dapat membuat karya dari sampah, sampah tidak selalu berakhir di tempat sampah, ada juga yang berakhir di ruang tamu rumah, atau anda memakai karya dari sampah
3. Aksi sosial
Para pemuda diajak untuk berkontribusi dalam memecahkan isu sosial baik di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggalnya.
4. Kumpul muda
Para pemuda berkumpul untuk menyampaikan aspirasi, ide, gagasan pendapat, saran dan kritik mengenai lingkungannya
H. Manfaat
1. Mendapatkan ilmu baru
2. Menjadi lebih peduli dengan lingkungan
3. Aspirasi, Ide dan gagasan para warga muda tersalurkan
4. Dapat terhindar dari hal-hal negatif
5. Menumbuhkan jiwa sosial
6. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan
7. Meningkatkan keterampilan, kemandirian dan percaya diri
8. Kebijakan kota tanpa sampah yang berkelanjutan
#kotatanpasampahbisa!
#pemudatanpasampahOK!
#indonesiabebassampah2020
A. Selayang Pandang
Seiring dengan bertambahnya kesadaran akan lingkungan, dan peduli lingkungan, maka terbitlah kota tanpa sampah oleh Ign Susiadi Wibowo dan Wilma Chrysanti dari labtanya, dan saya sendiri membuat komunitas pemuda tanpa sampah, dimana komunitas ini terintegrasi dengan program kota tanpa sampah, dimana ada kota tanpa sampah disana pulalah komunitas ini ada.
Saya sendiri mengenal program Kota Tanpa Sampah sejak April 2016, dimana ada silaturahmi / kumpul warga RT di rumah saya, secara kebetulan langsung bertemu dan mas Adi dan mbak Wilma untuk pertama kalinya, awal jumpa kami hanya berbincang-bincang seperti biasanya.
Pada saat festival CaPing (Camar Pinguin) Tanpa Sampah ke dua, Februari 2017 saya melihat ada acara yang muda yang berkarya, sontak saya datang pada hari pertama setelah selesai saya berbicara sejenak dengan mas Adi, dalam hal mengajak pemuda ini, daan ia langsung tertarik dan bertanya bagaimana caranya.
Pada hari kedua, tepatnya minggu depannya kami berdiskusi kembali tentang pemuda ini, saya bilang ke mas Adi, bagaimana kita bikin komunitas, kegiatannya apa aja, gimana, begini, begono, tetek bengek nya saya diskusikan sampai sore.
Akhirnya diskusi tersebut menghasilkan
1. Komunitas ini patut dibentuk
2. Urusan ke tingkat atas di urus mas Adi dan mbak Wilma, urusan ke bawah saya yang ambil
Pada tanggal 18 Maret saya memperkenalkan komunitas ini kepada RW 8 CaPing (Camar Pinguin), Tangsel, RW 2 Pondok Jaya, Tangsel, Kabid kebersihan Kota Tangsel Bpk. Yepi Suherman, RW 3 Cipeucang, Serpong, dan forum-forum, yang hasilnya disambut baik pengurus RW 2 Pondok Jaya dan RW 8 CaPing.
Dasar yang saya terapkan di komunitas ini diambil dari OSIS dan Karang Taruna, dan komunitas ini bersifat regional di tingkat RW
B. Latar Belakang
Melihat kenyataan bahwa semakin kedepan kita akan menghadapi masalah yang rumit, salah satunya adalah masalah sampah.
Dengan terbentuknya kota tanpa sampah dan mewujudkan Indonesia bebas sampah 2020, bukanlah melihat kenyataan yang ada saat ini melainkan masa depan.
Dengan adanya komunitas ini, diharapkan terciptanya generasi muda tanpa sampah dan peduli lingkungan.
C. Visi
Mewujudkan pemuda yang peduli lingkungan
D. Misi
1. Menjadikan pemuda yang hidup tanpa sampah dan peduli lingkungan
2. Menjadi komunitas sebagai wadah aspirasi pemuda terhadap lingkungan
3. Meningkatkan rasa sosialisme para pemuda
4. Menjadi tempat penyaluran bakat dan minat pemuda
E. Tujuan
1. Meningkatkan kepedulian pemuda terhadap tempat tinggalnya
2. Terwujudnya pertumbuhan dan kesadaran sosial setiap generasi muda
3. Termotivasinya setiap generasi muda untuk menjalin toleransi dan perekat persatuan dalam kehidupan
4. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang meningkat bagi generasi muda
5. Menjadikan komunitas sebagai wadah berbagi
F. Syarat Keanggotaan
Keanggotaan bersifat stelsel pasif (otomatis) yakni setiap warga yang berumur 7 - 35 tahun yang berdomisili di lingkungan tersebut
Syarat untuk pengurus
1. Berusia 12 - 32 tahun
2. Memiliki bakat untuk memimpin
3. Memiliki kemauan
4. Mempunyai kemampuan berpikir yang jernih
5. Mengenal wawasan dan kondisi di lingkungannya masing-masing
6. Berdomisili di lingkungan tersebut
G. Kegiatan
1. Edukasi
Dimana para pemuda akan diajarkan bagaimana cara mengolah sampah, menerapkan gaya hidup ramah lingkungan
2. Membuat Karya
Dimana para pemuda dapat membuat karya dari sampah, sampah tidak selalu berakhir di tempat sampah, ada juga yang berakhir di ruang tamu rumah, atau anda memakai karya dari sampah
3. Aksi sosial
Para pemuda diajak untuk berkontribusi dalam memecahkan isu sosial baik di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggalnya.
4. Kumpul muda
Para pemuda berkumpul untuk menyampaikan aspirasi, ide, gagasan pendapat, saran dan kritik mengenai lingkungannya
H. Manfaat
1. Mendapatkan ilmu baru
2. Menjadi lebih peduli dengan lingkungan
3. Aspirasi, Ide dan gagasan para warga muda tersalurkan
4. Dapat terhindar dari hal-hal negatif
5. Menumbuhkan jiwa sosial
6. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan
7. Meningkatkan keterampilan, kemandirian dan percaya diri
8. Kebijakan kota tanpa sampah yang berkelanjutan
#kotatanpasampahbisa!
#pemudatanpasampahOK!
#indonesiabebassampah2020
Komentar
Posting Komentar