Pemuda, Komunitas dan SDGs
Judul ini mengambil tema yang mengandung SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujua pembangunan berkelanjutan, sebelum masuk artikel saya akan memberitahu apa itu SDGs, simaklah
SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan tindak lanjut dari MDGs (Milenium Development Goals) yang dicetuskan oleh PBB tahun 2015 hingga 2030.
Ada 17 Tujuan yang dicantumkan pada SDGs, pada artikel kali ini, saya membahas dan fokus lebih dalam ke SDGs yang ke 13 yaitu Sustainable City and Community atau komunitas dan kota yang berkelanjutan.
Pada tanggal 20 Oktober 2018 yang lalu, UNDP (United Nation Development Program) Indonesia mengadakan acara Social Good Summit 2018, yang bertajuk Our City : Live/Work/play di Museum Nasional, Jakarta, menghadirkan komunitas dari berbagai latar belakang, yakni hiburan, lingkungan, kota, fotografer, yoga, dan lainnya, yang mewarnai kota.
Komunitas-komunitas ini selain mewarnai kota, juga membawa perubahan positif, salah satunya lingkungan, sebagaimana yang sudah saya buat artikel soal sampah daan yang perdana adalah artikel L.U.L.A dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia), ini yang unik baik keluarga dan rekan keluarganya tentu sangat mengapresiasi ini.
Harapan saya dalam artikel tersebut dan mungkin semua orang, akan ada Lula yang lain, dan dalam satu sesi, (acara lain, dan bukan Lula) ada yang bilang boleh pinjam mbak Oniknya (salah satu warga pelopor RW 02, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan), nah inilah yang dicari orang.
Sebuah komunitas yang bisa mengubah, dan berbagi dengan cara yang mengasyikan dan menyenangkan, bisa menarik minat orang banyak apalagi bermanfaat, masalahnya adakah anak zaman now tertarik ikut atau membuat komunitas yang sesuai dengan selera anak zaman now ini ???.
Selagi masih semangat sumpah pemuda, kita sebagai pemuda, yang hidup di masa yang akan datang, banyak kemudahan dan tantangan yang ada kedepan, entah apa tak ada yang kita tahu, untuk itu cari atau buat komunitas yang mengubah ke arah yang lebih baik, dan mewarnai kota menjadi lebih indah dan cantik.
SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan tindak lanjut dari MDGs (Milenium Development Goals) yang dicetuskan oleh PBB tahun 2015 hingga 2030.
Ada 17 Tujuan yang dicantumkan pada SDGs, pada artikel kali ini, saya membahas dan fokus lebih dalam ke SDGs yang ke 13 yaitu Sustainable City and Community atau komunitas dan kota yang berkelanjutan.
Pada tanggal 20 Oktober 2018 yang lalu, UNDP (United Nation Development Program) Indonesia mengadakan acara Social Good Summit 2018, yang bertajuk Our City : Live/Work/play di Museum Nasional, Jakarta, menghadirkan komunitas dari berbagai latar belakang, yakni hiburan, lingkungan, kota, fotografer, yoga, dan lainnya, yang mewarnai kota.
Komunitas-komunitas ini selain mewarnai kota, juga membawa perubahan positif, salah satunya lingkungan, sebagaimana yang sudah saya buat artikel soal sampah daan yang perdana adalah artikel L.U.L.A dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia), ini yang unik baik keluarga dan rekan keluarganya tentu sangat mengapresiasi ini.
Harapan saya dalam artikel tersebut dan mungkin semua orang, akan ada Lula yang lain, dan dalam satu sesi, (acara lain, dan bukan Lula) ada yang bilang boleh pinjam mbak Oniknya (salah satu warga pelopor RW 02, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan), nah inilah yang dicari orang.
Sebuah komunitas yang bisa mengubah, dan berbagi dengan cara yang mengasyikan dan menyenangkan, bisa menarik minat orang banyak apalagi bermanfaat, masalahnya adakah anak zaman now tertarik ikut atau membuat komunitas yang sesuai dengan selera anak zaman now ini ???.
Selagi masih semangat sumpah pemuda, kita sebagai pemuda, yang hidup di masa yang akan datang, banyak kemudahan dan tantangan yang ada kedepan, entah apa tak ada yang kita tahu, untuk itu cari atau buat komunitas yang mengubah ke arah yang lebih baik, dan mewarnai kota menjadi lebih indah dan cantik.
Komentar
Posting Komentar