MatematiKDRT










Pernahkah anda melihat peristiwa kedua gambar di atas ?
Mungkin anda pernah, hampir setiap hari anda melihat kejadian ini ketika anda pergi maupun pulang
Anda mau menolong tetapi anda tak mampu ?
Karena orang tuanya Otoriter seperti Adolf Hitler dan George W Bush
Mungkin anda memerlukan informasi ini

Atau

Jika anda merupakan ayah / ibu dari anak anda
Biasanya ayah yang suka membuat kekerasan dalam rumah
Bagi anda Ibu yang meliohat anak anda di beri hadiah diguyur air segayung , anak anda dipukulinya
Mungkin ibu memerlukan informasi ini

Sebelumnya saya pernah memposting dengan Judul Tips & Trik Menghilangkan Momok Matematika (Panduan Bagi Orang Tua) silahkan buka linknya

Tips Dan Trik Menghilangkan Momok Matematika (Panduan Bagi Orang Tua Dan Saudara)

link diatas merupakan postingan saya untuk para keluarga maupun orang tua untuk mengikuti cara tersebut supaya yang diajar menjadi nyaman dan terganggu waktunya dan dapat memberi waktu istirahat

nah kali ini kita akan hubungkan antara matematika dan KDRT terhadap anak

hal yang pertama harus kita bicarakan adalah dampak KDRT terhadap anak berikut ini dampak - dampak KDRT terhadap anak

1. Dampak kekerasan fisik, anak yang mendapat perlakuan kejam dari orang tuanya akan menjadi sangat agresif, dan setelah menjadi orang tua akan berlaku kejam kepada anak-anaknya. Orang tua agresif melahirkan anak-anak yang agresif, yang pada gilirannya akan menjadi orang dewasa yang menjadi agresif. menggambarkan bahwa semua jenis gangguan mental ada hubungannya dengan perlakuan buruk yang diterima manusia ketika dia masih kecil. Kekerasan fisik yang berlangsung berulang-ulang dalam jangka waktu lama akan menimbulkan cedera serius terhadap anak, meninggalkan bekas luka secara fisik hingga menyebabkan korban meninggal dunia

2. Dampak kekerasan psikis.anak yang sering dimarahi orang tuanya, apalagi diikuti dengan penyiksaan, cenderung meniru perilaku buruk (coping mechanism) seperti bulimia nervosa (memuntahkan makanan kembali), penyimpangan pola makan, anorexia (takut gemuk), kecanduan alkohol dan obat-obatan, dan memiliki dorongan bunuh diri. Menurut Nadia (1991), kekerasan psikologis sukar diidentifikasi atau didiagnosa karena tidak meninggalkan bekas yang nyata seperti penyiksaan fisik. Jenis kekerasan ini meninggalkan bekas yang tersembunyi yang termanifestasikan dalam beberapa bentuk, seperti kurangnya rasa percaya diri, kesulitan membina persahabatan, perilaku merusak, menarik diri dari lingkungan, penyalahgunaan obat dan alkohol, ataupun kecenderungan bunuh diri

3. Dampak kekerasan seksual.diantara korban yang masih merasa dendam terhadap pelaku, takut menikah, merasa rendah diri, dan trauma akibat eksploitasi seksual, meski kini mereka sudah dewasa atau bahkan sudah menikah. Bahkan eksploitasi seksual yang dialami semasa masih anak-anak banyak ditengarai sebagai penyebab keterlibatan dalam prostitusi. Jika kekerasan seksual terjadi pada anak yang masih kecil pengaruh buruk yang ditimbulkan antara lain dari yang biasanya tidak mengompol jadi mengompol, mudah merasa takut, perubahan pola tidur, kecemasan tidak beralasan, atau bahkan simtom fisik seperti sakit perut atau adanya masalah kulit, dll

4. Dampak penelantaran anak. Pengaruh yang paling terlihat jika anak mengalami hal ini adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak,mengatakan jika anak kurang kasih sayang dari orang tua menyebabkan berkembangnya perasaan tidak aman, gagal mengembangkan perilaku akrab, dan selanjutnya akan mengalami masalah penyesuaian diri pada masa yang akan datang

5. kelalaian dalam mendapatkan pengobatan menyebabkan kegagalan dalam merawat anak dengan baik. Kelalaian dalam pendidikan, meliputi kegagalan dalam mendidik anak mampu berinteraksi dengan lingkungannya gagal menyekolahkan atau menyuruh anak mencari nafkah untuk keluarga sehingga anak terpaksa putus sekolah

Kekerasan anak dalam belajar Matematika terkait dengan kekerasan Psikis anak Dan Penelantaran Anak nah kenapa saya bisa menyimpulkan hal - hal seperti ini

1. Kekerasan psikis menyebabkan anak manjadi takut bodoh karena disebabkan kekerasan fisik yaitu dilempari gayung,diguyur air,atau di biarkan diluar rumah walau hujan dan angin menghadang

2. Penelantaran anak dapat berupa kurangnya perhatian orang tua karena alasan sibuk kerja dan karena keluarga yang broken home (hancur) karena beda paham sehingga anak menjadi drop belajarnya

Dan ini merupakan salah satu faktor penyebab bahwa matematika itu menakutkan, mengerikan,menagangkan

Lalu bagaimana caranya menasehati anak tanpa melakukan KDRT terhadap anak berikut ini beberapa tips dan langkah - langkah yang bisa anda anstisipasi

1. Nasehatilah baik-baik seperti "Nak belajarlah yang rajin" atau "tingkatkan belajarnya ya nak" jangan menggunakan kata "Brengsek" "Anjing" "Babi" "Sialan" "Bego lo" "Tolol lo" "Bodoh" atau kata - kata kasar

2. Ketika anda membuka raport usahakan dalam kondisi tenang dan hangat

3. Jika anda melihat satu angka jelek jangan langsung marah - marah atau menasehati sebaiknya tanyalah dahulu seperti "nak nilaimu kok jelek ini kenapa"karena mungkin dari anaknya atau gurunya yang salah jangan gunakan kata seperti ini "kok jelek sih bego lho"

4. Berilah waktu anak anda berpikir untuk merubah sikapnya

Jika anda menggunakan cara ini mudah - mudahan anda terdorong untuk mengubah sikap anda maupun ayah yang anak - anaknya malas agar anak anda menjadi tambah pintar dan tambah rajin dan pesan saya yang terakhir kunci yang terakhir adalah Ikhlas,Sabar,Tawakkal,Dan Berdoa kepada tuhan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerapkan Math Club (Klub Matematika) kedalam Ekstarakulikurer (Ekskul) Di Sekolah

Sekadar Saran #2 Menghidupkan forum OSIS